mu88bz Olahraga Lain Rekor Dunia Horseback Archery: 2 Atlet RI Cetak Sejarah

Rekor Dunia Horseback Archery: 2 Atlet RI Cetak Sejarah

Rekor dunia horseback archery

0 0
Read Time:3 Minute, 58 Second

Mu88bz.com – 17 Oktober 2025 – Di tengah cabang-cabang olahraga populer, sebuah prestasi monumental datang dari disiplin yang mungkin belum banyak dikenal: Horseback Archery (HBA) atau panahan berkuda. Dua atlet muda Indonesia secara sensasional berhasil mengukir sejarah. Faktanya, mereka tidak hanya membawa pulang medali, tetapi juga memecahkan rekor dunia. Meskipun Tim Nasional HBA Indonesia finis sebagai runner-up di Kejuaraan Dunia IHAA 2025, Kaisar Akhtar Firdauz dan Omar El Farooq Putra Alleut kini resmi menjadi pemegang rekor dunia baru. Pengumuman ini sontak menjadi kabar gembira yang membanggakan, membuktikan bahwa talenta Merah Putih mampu mencatatkan rekor dunia horseback archery.

Di Balik Tirai: Memahami Disiplin Panahan Berkuda

BACA JUGA : Ambisi Siti Masithah: Mengukir Sejarah Emas Woodball di SEA Games 2025

Bagi banyak orang, horseback archery mungkin terdengar seperti adegan dari film kolosal. Akan tetapi, ini adalah disiplin olahraga yang sangat menantang. Olahraga ini membutuhkan perpaduan keterampilan tingkat tinggi. Atlet tidak hanya dituntut untuk memiliki akurasi memanah yang presisi. Lebih dari itu, mereka harus memiliki ikatan dan kendali penuh atas kuda yang melaju kencang. Mereka harus mampu melepaskan anak panah secara cepat dan akurat sambil menjaga keseimbangan di atas pelana. Bahkan, seringkali mereka melakukannya tanpa memegang tali kekang. Dengan demikian, ini adalah ujian sejati atas koordinasi, konsentrasi, dan keberanian.

Kelas Raid 2.3.5, di mana Kaisar memecahkan rekor, adalah salah satu nomor yang paling dinamis. Atlet harus memacu kuda mereka di lintasan lurus. Sambil berkuda, mereka menembakkan anak panah secara bergantian ke target di sisi kiri dan kanan. Kecepatan kuda, ritme tembakan, dan akurasi menjadi faktor penentu. Oleh karena itu, memecahkan rekor di nomor ini menunjukkan penguasaan teknik yang nyaris sempurna.

Dua Pahlawan Muda: Profil Singkat Sang Pemecah Rekor

BACA JUGA : Jadwal GP Amerika 2025: Sprint Race Jadi Kunci Verstappen Kejar Gelar Juara

Kisah ini menjadi lebih luar biasa ketika melihat usia kedua pahlawan kita. Kaisar Akhtar Firdauz baru berusia 13 tahun. Di usia yang sangat belia, ia sudah mampu menaklukkan panggung dunia. IHAA menobatkannya sebagai pemegang rekor dunia baru untuk kategori junior di kelas Raid 2.3.5. Skornya pun sensasional, yaitu 147,97 poin. Pencapaian ini menandakan lahirnya seorang atlet prodigi yang memiliki masa depan sangat cerah.

Selain itu, ada Omar El Farooq Putra Alleut yang berusia 18 tahun. Ia juga mengukir sejarah dengan mencatatkan rekor dunia horseback archery di kategori Young Rider. Total skornya adalah 144,41 poin. Omar menunjukkan konsistensi yang luar biasa sepanjang turnamen. Dirinya tidak hanya kuat di satu nomor, tetapi mampu bersaing di berbagai kategori. Justru, prestasi kedua atlet muda ini menjadi sinyal kuat bahwa proses regenerasi dan pembibitan di HBA Indonesia berjalan dengan sangat baik.

Prestasi Kolektif Tim: Mengguncang Peta Kekuatan Dunia

Prestasi individual Kaisar dan Omar adalah puncak dari perjuangan kolektif Tim HBA Indonesia. Faktanya, tim tampil gemilang sepanjang turnamen. Ajang ini diikuti oleh 19 negara. Banyak di antaranya memiliki tradisi panahan berkuda yang kuat. Tim Indonesia pun berhasil keluar sebagai juara umum kedua (runner-up). Skuad Merah Putih sukses membawa pulang total tujuh medali, terdiri dari satu emas, tiga perak, dan tiga perunggu.

Tentu saja, posisi ini sangat membanggakan. Timnas berhasil menyingkirkan tim-tim unggulan. Contohnya, Polandia, yang dikenal sebagai salah satu kiblat HBA dunia, harus puas finis di peringkat ketiga. Sementara itu, tim kuat Prancis merebut gelar juara umum. Keberhasilan menempati posisi kedua menunjukkan bahwa Indonesia kini adalah kekuatan baru yang harus diperhitungkan di panggung dunia.

Fondasi Sukses: Peran Penting Sistem Pendukung

BACA JUGA : Indonesia Hadapi Gugatan di Kejuaraan Dunia Senam 2025

Manajer Tim HBA Indonesia, Ali Fathi Assegaff, mengungkapkan rasa bangganya. Menurutnya, ini adalah buah dari kerja keras dan dukungan banyak pihak. “Ini merupakan suatu kebanggaan bagi dunia HBA Indonesia,” ujar Ali dalam rilis resminya. Dirinya juga secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PP Pordasi, Aryo PS Djojohadikusumo. Lebih lanjut, ia menyampaikan apresiasi kepada Pussenkav TNI AD. Pihak TNI AD telah memberikan pembekalan dan pelatihan intensif kepada para atlet. Dukungan dari institusi seperti Pussenkav TNI AD sangat krusial. Alasannya, mereka tidak hanya menyediakan fasilitas, tetapi juga menanamkan nilai-nilai disiplin dan mental baja.

Visi ke Depan: Menjadikan Rekor sebagai Titik Balik

Keberhasilan ini menjadi titik tolak bagi perkembangan HBA di Indonesia. Ketua Kontingen HBA Indonesia, Derry Asta, menyatakan hal ini harus menjadi motivasi. Prestasi ini harus memotivasi para atlet lain di seluruh penjuru negeri. “Kami akan terus berupaya melakukan pembinaan dan pembibitan atlet HBA,” papar Derry. Ia menjelaskan bahwa mereka akan terus memantau bibit-bibit unggul secara berjenjang. Misalnya, dari tingkat Kejurda hingga Kejurnas.

Lebih dari itu, mereka berkomitmen meningkatkan kualitas. Caranya dengan mendatangkan pelatih profesional berstandar internasional. Dengan adanya pelatih asing, diharapkan para atlet bisa mendapatkan ilmu dan teknik terbaru. Pada akhirnya, pemecahan rekor dunia horseback archery oleh Kaisar dan Omar bukanlah akhir. Justru, ini adalah awal dari sebuah era baru yang penuh harapan bagi olahraga panahan berkuda di Indonesia.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Post

IDoT 2025 Peserta Internasional

Menuju Olahraga Global: IDoT 2025 Peserta Internasional Buktikan Potensi Domino, Dukungan KONI DiperkuatMenuju Olahraga Global: IDoT 2025 Peserta Internasional Buktikan Potensi Domino, Dukungan KONI Diperkuat

Mu88bz.com – Jakarta, Indonesia, Minggu (16/11/2025) Indonesia Domino Tournament ( IDoT ) 2025 Peserta Internasional. Ajang ini memperlihatkan potensi besar olahraga pikiran ini di kancah global. Ketua Umum Perkumpulan Olahraga