Mu88bz.com – 17 Oktober 2025 – Kabar buruk datang bagi sepak bola tanah air. Rilis resmi peringkat FIFA terbaru per hari ini menunjukkan ranking FIFA Indonesia mengalami penurunan tajam. Skuad Garuda harus rela anjlok tiga anak tangga dari posisi ke-119 ke posisi ke-122 dunia. Penurunan ini terasa semakin menyakitkan karena pada saat yang bersamaan, rival abadi, Malaysia, berhasil melesat dan kini secara resmi berada di atas Indonesia. Hasil buruk di Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi penyebab utama dari kemerosotan ini, memicu kembali perdebatan tentang arah dan konsistensi tim nasional.
Analisis Penurunan Drastis Peringkat FIFA Indonesia
Penurunan peringkat ini bukanlah sebuah kejutan, melainkan konsekuensi logis dari hasil yang diraih Timnas Indonesia pada jeda internasional awal Oktober. Dalam dua laga krusial di Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Skuad Garuda gagal total meraih poin. Pertama, mereka harus mengakui keunggulan Arab Saudi dalam laga dramatis yang berakhir dengan kekalahan 2-3. Selanjutnya, mereka kembali takluk dari tim kuat lainnya, Irak, dengan skor tipis 0-1.
BACA JUGA : Daftar Negara Lolos Piala Dunia 2026: Kejutan 3 Debutan & Format Baru
Dua kekalahan ini tidak hanya memastikan Indonesia gagal lolos ke putaran final Piala Dunia, tetapi juga menggerus poin FIFA secara signifikan. Faktanya, Indonesia harus kehilangan 13,21 poin. Akibatnya, total poin yang kini dikoleksi Timnas Indonesia merosot menjadi 1144,73 poin. Dalam sistem peringkat FIFA, kalah dari tim dengan peringkat yang lebih tinggi (seperti Arab Saudi dan Irak) memang akan mengurangi poin, meskipun tidak sebanyak jika kalah dari tim berperingkat lebih rendah.
Ironi Rivalitas: Malaysia dan Korea Utara Menyalip Indonesia
BACA JUGA : Biografi David Beckham: Dari Lapangan Hijau Menuju Ikon Global dan Aktivis
Di saat ranking FIFA Indonesia merosot, negara tetangga sekaligus rival utama, Malaysia, justru berpesta. Harimau Malaya menunjukkan performa yang sangat impresif pada jeda internasional yang sama. Mereka berhasil menyapu bersih dua pertandingan di Kualifikasi Piala Asia 2027 melawan Laos. Kemenangan telak 5-1 dan 3-0 tersebut memberikan tambahan poin yang signifikan bagi mereka.
Hasilnya, Malaysia berhasil melompat ke posisi ke-118 dunia dengan koleksi 1161,53 poin, unggul empat peringkat di atas Indonesia. Momen disalip oleh Malaysia ini tentu menjadi sebuah pukulan telak bagi moral dan gengsi sepak bola nasional. Selain itu, Indonesia juga harus rela dilewati oleh Korea Utara, yang naik satu peringkat ke posisi 120 dunia. Ini menunjukkan bahwa di saat para pesaing di level Asia terus bergerak maju, Indonesia justru mengalami stagnasi bahkan kemunduran.
Peta Kekuatan Sepak Bola Asia Terkini
Rilis peringkat terbaru ini juga memberikan gambaran tentang peta kekuatan sepak bola di benua Asia. Jepang tetap menjadi raja Asia yang tak tergoyahkan. Mereka kokoh di peringkat 19 dunia, bahkan baru saja meraih kemenangan prestisius 3-2 atas Brasil dalam laga persahabatan. Di bawah Jepang, ada Iran (peringkat 21), diikuti oleh Korea Selatan (22), dan Australia (25) yang melengkapi jajaran elite Asia. Qatar, sebagai juara bertahan Piala Asia, berada di peringkat ke-52.
Menariknya, dua negara yang mengalahkan Indonesia, yaitu Irak dan Arab Saudi, juga sama-sama naik satu peringkat. Irak kini menempati posisi ke-57, sementara Arab Saudi berada tepat di bawahnya di posisi ke-58. Hal ini semakin menegaskan bahwa lawan-lawan yang dihadapi Indonesia memang merupakan tim-tim kuat di level Asia. Meskipun demikian, hal itu tidak bisa menjadi pembenaran atas kegagalan meraih poin.
Implikasi Serius Penurunan Ranking FIFA Indonesia
BACA JUGA : Profil Lionel Messi: Mengupas Tuntas Perjalanan Sang GOAT Sepak Bola
Penurunan ranking FIFA Indonesia ini lebih dari sekadar angka atau soal gengsi. Ada beberapa implikasi teknis yang sangat serius dan berpotensi merugikan di masa depan.
Pertama, dan yang paling krusial, adalah posisi dalam undian (pot drawing) untuk turnamen-turnamen besar berikutnya. Dengan peringkat yang lebih rendah, Indonesia berisiko besar masuk ke dalam pot undian yang lebih bawah. Artinya, pada Kualifikasi Piala Asia 2027 atau Kualifikasi Piala Dunia 2030 mendatang, kemungkinan besar Indonesia akan tergabung dalam grup “neraka” yang diisi oleh tim-tim raksasa Asia dari pot yang lebih tinggi. Ini akan membuat jalan untuk lolos menjadi semakin terjal.
Kedua, adalah soal daya tawar untuk laga uji coba internasional. Tim-tim dengan peringkat tinggi lebih mudah mendapatkan undangan untuk bertanding melawan negara-negara kuat dari Eropa atau Amerika Selatan. Dengan peringkat yang terus menurun, PSSI akan semakin sulit untuk mencari lawan tanding yang berkualitas, yang sebenarnya sangat dibutuhkan untuk mengukur dan meningkatkan level permainan tim nasional.
Sebuah Panggilan untuk Evaluasi dan Perbaikan
Pada akhirnya, merosotnya ranking FIFA Indonesia hingga berada di bawah Malaysia harus menjadi sebuah lonceng peringatan yang keras bagi seluruh pemangku kepentingan sepak bola nasional. Ini adalah momentum yang tepat bagi PSSI dan tim kepelatihan untuk melakukan evaluasi total. Evaluasi ini harus mencakup strategi permainan, pemilihan pemain, hingga konsistensi performa dalam menghadapi tim-tim yang levelnya berada di atas. Jeda internasional berikutnya harus dimanfaatkan secara maksimal untuk meraih hasil positif dan mulai merangkak naik kembali di papan peringkat. Jika tidak, mimpi untuk bersaing di level tertinggi Asia akan semakin jauh dari genggaman.
