mu88bz Berita & Analisis,Sepak Bola Protes Marotta Penalti Napoli: Analisis Kontroversi Keputusan Wasit yang Mengubah Keseimbangan Pertandingan

Protes Marotta Penalti Napoli: Analisis Kontroversi Keputusan Wasit yang Mengubah Keseimbangan Pertandingan

Protes Marotta Penalti Napoli

0 0
Read Time:3 Minute, 39 Second

M u88bz.com – Presiden Inter Milan, Giuseppe Marotta, langsung menyampaikan kekecewaan mendalam atas kekalahan timnya dari Napoli di pekan ke-8 Serie A. Laga big match tersebut berakhir dengan skor 3-1, Sabtu (25/10/2025) malam WIB. Oleh karena itu, Marotta menjadikan keputusan penalti kontroversial sebagai sorotan utama. Ia menilai keputusan tersebut menjadi titik balik yang mengubah drastis keseimbangan pertandingan. Protes Marotta Penalti Napoli ini menggarisbawahi ketidakpuasan klub terhadap kinerja wasit.

Mereka membawa modal tujuh kemenangan beruntun yang impresif. Namun, Nerazzurri harus pulang dengan tangan hampa. Mereka gagal mengatasi intensitas dan tekanan yang diberikan tuan rumah. Napoli unggul cepat melalui penalti Kevin De Bruyne, diikuti gol dari Scott McTominay. Walaupun Inter sempat memperkecil kedudukan lewat penalti Hakan Calhanoglu, Andre-Frank Zambo Anguissa memastikan kemenangan Partenopei dengan gol ketiga.

Kekecewaan Marotta terhadap wasit sangat menonjol seusai pertandingan. Ia bahkan secara tidak biasa turun langsung memberikan pernyataan resmi kepada media. Jelasnya, penalti yang diberikan wasit pada babak pertama, setelah insiden yang melibatkan Giovanni Di Lorenzo, menjadi fokus utama kritik tersebut.

Faktor Penentu: Mengapa Protes Marotta Penalti Napoli Sangat Krusial?

Giuseppe Marotta menjadi sosok kunci dari kubu Inter yang pertama kali berbicara kepada media. Ia menilai keputusan wasit terkait penalti untuk Napoli sangat memengaruhi jalannya pertandingan, terutama secara psikologis. Penalti tersebut terjadi saat kedudukan masih 0-0

“Meski Napoli akhirnya memang pantas menang, terutama di 20 menit terakhir, penalti itu jelas menjadi faktor yang mengubah keseimbangan pertandingan,” ujar Marotta kepada DAZN Italia. Lebih lanjut, ia mempertanyakan peran Video Assistant Referee (VAR). “Saya pikir ini seharusnya menjadi momen ideal bagi VAR untuk turun tangan. Wasit sebenarnya sudah melihat insiden itu dan sempat membiarkannya, tetapi delapan detik kemudian meniup peluit setelah mendengar masukan dari asistennya,” tegas Marotta.

BACA JUGA : Analisis Mendalam: Kekalahan Telak 0-3 dari Bayern Munchen Menegaskan Krisis Gladbach Kevin Diks di Bundesliga

Dengan demikian, inti dari Protes Marotta Penalti Napoli adalah inkonsistensi. Wasit utama yang berada di posisi terbaik untuk melihat kejadian, pada awalnya tidak meniup peluit. Namun, ia mengubah keputusannya berdasarkan masukan dari ofisial lain, yang posisinya mungkin lebih buruk. Kejadian ini menimbulkan keraguan serius mengenai independensi dan keakuratan keputusan di lapangan.

Mempertanyakan Konsistensi Standar Perwasitan Serie A

Selain insiden spesifik, Marotta juga menyoroti ketidakkonsistenan keputusan wasit secara umum. Ia menilai hal ini berlawanan dengan prinsip yang sudah disampaikan oleh otoritas perwasitan (AIA). Ia menegaskan bahwa insiden yang dialami Di Lorenzo bukanlah pelanggaran yang layak diganjar penalti, apalagi di pertandingan sebesar ini.

Jika wasit sudah melihat dan memutuskan tidak ada pelanggaran, lalu mendengar asistennya yang berada di posisi lebih buruk, maka jelas ia terlalu mudah terpengaruh,” lanjutnya. Apalagi, Marotta mengklaim bahwa banyak pengamat dan mantan wasit juga menilai keputusan tersebut keliru. Ia secara terbuka meminta kejelasan soal standar pelanggaran yang dapat menghasilkan penalti di Serie A. Maka dari itu, tuntutan klub adalah kejelasan dan transparansi dari pihak asosiasi wasit.

Oleh karena itu, Protes Marotta Penalti Napoli ini bukan sekadar luapan emosi atas kekalahan. Ini adalah upaya strategis untuk menekan liga agar menerapkan standar perwasitan yang seragam dan adil, terutama dalam laga-laga penentu perebutan gelar seperti Derby d’Italia ini.

Dampak Psikologis di Ruang Ganti Inter

Salah satunya melibatkan Lautaro Martinez dan pelatih Napoli, Antonio Conte. Namun, Marotta menegaskan bahwa ketegangan itu hanyalah bagian dari dinamika pertandingan yang panas.

Faktor yang paling merusak adalah keputusan wasit. “Saya berada di ruang ganti saat jeda babak pertama, dan jelas penalti itu berdampak besar pada mental para pemain,” ungkap Marotta. Sebaliknya, gol penalti De Bruyne memberikan momentum besar bagi Napoli untuk mendominasi paruh pertama.

Meskipun demikian, Marotta tetap bersikap sportif. “Saya tidak mengatakan Napoli tidak pantas menang. Padahal, mereka bermain baik di babak kedua. Pernyataan ini menunjukkan bahwa Inter mengakui keunggulan Napoli secara keseluruhan.

Menanti Reaksi Otoritas Liga dan Reaksi Conte

Reaksi keras dari Presiden Inter Milan ini pasti akan memicu respons dari otoritas Serie A dan AIA. Media-media Italia kini menunggu jawaban resmi terkait penggunaan VAR dan komunikasi antara wasit utama dengan asistennya. Dalam beberapa kasus di masa lalu, protes Marotta penalti Napoli yang vokal seringkali berujung pada klarifikasi, atau setidaknya pengakuan, dari otoritas wasit.

Biasanya, Conte akan membela timnya dan menyoroti performa impresif Napoli. Ia akan menekankan bahwa kemenangan 3-1 adalah bukti dominasi timnya, terlepas dari satu insiden penalti. . Inter harus segera memulihkan mental. Sebab, mereka harus kembali fokus menghadapi jadwal padat yang akan datang.

BACA JUGA : Trio Muda Gila, Pesta Gol Barcelona Hancurkan Olympiakos 6-1 di Liga Champions

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Post

Rodrygo Cadangan Xabi Alonso

Bintang Tak Terpakai: Mengapa Rodrygo Cadangan Xabi Alonso di Madrid? Sang Pemain Buka SuaraBintang Tak Terpakai: Mengapa Rodrygo Cadangan Xabi Alonso di Madrid? Sang Pemain Buka Suara

Mu88bz.com – Madrid ,Rabu (19/11/2025) Situasi Rodrygo di Real Madrid kini menjadi sorotan tajam dan memicu perdebatan sengit di kalangan penggemar. Rodrygo Cadangan Xabi Alonso datang menjadi pelatih Real Madrid