mu88bz Basket LIMA Basketball 2025 Bergulir Tanpa Level Nasional, Setiap Kota Jadi Puncak

LIMA Basketball 2025 Bergulir Tanpa Level Nasional, Setiap Kota Jadi Puncak

LIMA Basketball 2025

0 0
Read Time:3 Minute, 52 Second

Mu88bz.com – 14 Oktober 2025 – Kompetisi bola basket antar mahasiswa paling bergengsi di Indonesia, Mandiri Liga Mahasiswa (LIMA), resmi memasuki edisi ke-13. Musim ini datang dengan sebuah perubahan format yang fundamental: meniadakan putaran final level nasional. Mengusung tema “Final Vibes di Setiap Kota”, penyelenggara mengubah tantangan menjadi peluang, menjadikan setiap kejuaraan regional sebagai puncak tertinggi. Meskipun tanpa laga pamungkas nasional, LIMA Basketball 2025 justru mencatatkan salah satu musim terbesarnya dalam sejarah, dengan partisipasi rekor 98 tim dari seluruh penjuru negeri yang siap bertarung memperebutkan takhta di kota masing-masing.

Adaptasi Jadwal dan Alasan Peniadaan Level Nasional

Keputusan untuk meniadakan level nasional bukanlah tanpa alasan. Direktur Utama Liga Mahasiswa, Junas Miradiarsyah, dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan sebuah adaptasi strategis. Pihak penyelenggara harus memundurkan jadwal kompetisi selama 1,5 bulan dari rencana semula. Keputusan ini mereka ambil setelah mendengar masukan dan permintaan dari banyak tim peserta. Berbagai dinamika akademik di tingkat universitas pada pertengahan tahun menjadi pertimbangan utama.

Akibatnya, jadwal menjadi sangat padat menjelang akhir tahun, sementara kompetisi memiliki batasan untuk tidak melintasi tahun kalender. “Kompetisi tidak bisa berlangsung melintasi tahun. Untuk itu edisi nasional ditiadakan,” jelas Junas. Namun, ia menegaskan bahwa esensi dari liga mahasiswa sama sekali tidak hilang. Pertarungan sengit di tingkat kota tetap menjadi jantung dari kompetisi ini. “Kalau nasional itu kan juara dari setiap kota dan runner up yang bertanding. Meski nasionalnya nggak ada, (pertandingan) kotanya nggak ada perubahan,” tambahnya.

“Final Vibes di Setiap Kota”: Format Baru LIMA Basketball 2025

Tema “Final Vibes di Setiap Kota” menjadi jiwa dari penyelenggaraan LIMA Basketball 2025. Dengan ditiadakannya putaran nasional, status juara di setiap kota—Yogyakarta, Surabaya, Bandung, dan Jakarta—kini menjadi gengsi tertinggi yang bisa diraih sebuah tim. Format ini secara efektif meningkatkan tensi dan urgensi di setiap pertandingan. Tidak ada lagi mentalitas “yang penting lolos ke nasional”. Setiap tim harus berjuang habis-habisan sejak awal, karena piala regional adalah satu-satunya trofi yang tersedia musim ini.

Perubahan ini diprediksi akan menyajikan pertandingan yang lebih ketat dan dramatis. Rivalitas antar kampus di kota yang sama akan semakin memanas. Bagi para penonton dan pendukung, mereka akan merasakan atmosfer final di setiap seri pertandingan. Ini adalah sebuah pendekatan inovatif yang mengubah keterbatasan jadwal menjadi sebuah produk kompetisi yang lebih intens dan menarik di level regional.

Sistem Dua Divisi dan Pertarungan Promosi-Degradasi

LIMA terus melanjutkan sistem dua kasta yang telah mereka berlakukan sejak tahun lalu. Format ini, yang sementara baru berlaku untuk kategori putra, membagi kompetisi menjadi Divisi 1 dan Divisi 2. Sistem ini menambah lapisan drama yang signifikan. Pertarungan tidak hanya terjadi di puncak klasemen untuk memperebutkan gelar juara. Faktanya, pertarungan sengit juga terjadi di papan bawah Divisi 1 untuk menghindari degradasi dan di papan atas Divisi 2 untuk merebut tiket promosi.

Musim ini, dua tim peringkat teratas Divisi 2 di akhir kompetisi akan mendapatkan hak untuk promosi ke Divisi 1 pada musim berikutnya. Sebaliknya, dua tim peringkat terbawah di klasemen akhir Divisi 1 harus rela turun kasta ke Divisi 2. Sistem ini memastikan bahwa setiap pertandingan, dari awal hingga akhir musim, memiliki arti penting dan konsekuensi yang nyata bagi setiap tim.

Tantangan dan Harapan untuk Kategori Putri

Sementara kategori putra terus berkembang dengan sistem dua divisi, kategori putri masih menghadapi tantangan tersendiri. Junas Miradiarsyah mengakui bahwa pihaknya belum bisa menerapkan format dua kasta untuk tim putri. Kendala utamanya adalah jumlah partisipasi yang masih minim. Menurut standar LIMA, penyelenggaraan dua divisi idealnya membutuhkan minimal delapan tim peserta untuk setiap divisinya di satu kota.

“Kalau di Jakarta dan Surabaya mungkin (bisa dua divisi putri). Tapi kota lain masih kami lihat,” ucap Junas. Ia menjelaskan bahwa jumlah tim putri yang mendaftar di beberapa kota belum mencapai angka ideal tersebut. Meskipun demikian, LIMA tetap berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan basket putri di level mahasiswa. Harapannya, seiring waktu, jumlah partisipan akan terus meningkat sehingga sistem kompetisi yang lebih kompetitif seperti dua divisi bisa segera mereka terapkan secara serentak.

Jadwal Lengkap Pertarungan LIMA Basketball 2025 di Empat Kota

Musim ini, LIMA Basketball 2025 akan menyambangi empat kota besar yang memiliki basis bola basket mahasiswa yang kuat. Rangkaian kompetisi akan dibuka di Kota Pelajar, Yogyakarta, pada 18-25 Oktober 2025, dengan mengambil tempat di Student Center Atma Jaya. Selanjutnya, arena akan berpindah ke Kota Pahlawan, Surabaya. GOR CLS Kertajaya yang legendaris akan menjadi tuan rumah pada 1-8 November 2025.

Setelah itu, giliran Kota Kembang, Bandung, yang akan menggelar pertarungan sengit pada 15-22 November 2025 di GOR Padjadjaran. Rangkaian kompetisi LIMA Basketball 2025 musim ini akan ditutup di ibu kota. Jakarta akan menjadi seri pamungkas yang berlangsung pada 29 November hingga 6 Desember 2025 di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro yang bersejarah.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Post

Cooper Flagg

Awal Pahit Cooper Flagg: Kalah Lebih Banyak dalam 8 Gim NBA Dibanding Seluruh Karier AmatirnyaAwal Pahit Cooper Flagg: Kalah Lebih Banyak dalam 8 Gim NBA Dibanding Seluruh Karier Amatirnya

Mu88bz.com – (6 November 2025) — Awal musim NBA 2025-2026 berjalan tidak sesuai skenario bagi bintang rookie, Cooper Flagg. Pemain pilihan teratas tahun ini tersebut harus menghadapi realitas pahit di