0
0
Mu88bz.com – Klub berjuluk Pangeran Biru, Persib Bandung, sukses mengamankan tiga poin krusial dalam laga pekan ke-10 BRI Super League 2025/2026. Persib menghadapi tamunya, Persis Solo, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Senin (27/10) malam WIB. Pertandingan yang diwarnai drama kartu merah dan tensi tinggi itu mencatat kemenangan Persib Bandung 2-0. Hasil positif ini tidak hanya memperbaiki posisi mereka di klasemen tetapi juga membuktikan mentalitas baja yang dimiliki skuat asuhan Bojan Hodak.
Analisis Taktik: Kemenangan Persib Bandung Diawali Dominasi Lini Tengah
Pelatih Bojan Hodak menerapkan strategi menekan tinggi. Ia memanfaatkan kecepatan sayap melalui Saddil Ramdani dan Uilliam Barros. Mereka mendominasi penguasaan bola dan menempatkan tekanan konstan pada lini pertahanan Persis Solo.
Dominasi Persib membuahkan hasil cepat. Pada menit ke-13, gelandang serang andalan, Luciano Guaycochea, berhasil memecah kebuntuan. Guaycochea mencetak gol melalui skema serangan cepat yang menunjukkan koordinasi apik antara lini tengah dan lini serang Persib. Gol cepat ini membawa Persib unggul 1-0 dan membuka jalan bagi kemenangan Persib Bandung. Para pendukung di GBLA menyambut gol tersebut dengan sorak sorai meriah, meningkatkan moral tim tuan rumah.
BACA JUGA : Vinicius Courtois Yamal El Clasico Ricuh: Adu Mulut Panas Setelah Kartu Merah Pedri
Insiden Kartu Merah Lucho: Ujian Mental Pangeran Biru dan Reaksi Bojan Hodak
Keunggulan satu gol ini sayangnya tidak Persib nikmati hingga akhir babak pertama. Menjelang turun minum, situasi berbalik drastis dan memberikan ujian sesungguhnya bagi mentalitas tim. Luciano Guaycochea, sang pencetak gol pembuka, harus meninggalkan lapangan lebih cepat. Pada menit ke-37, wasit mengganjarnya dengan kartu merah langsung setelah ia melakukan gerakan tidak perlu terhadap penyerang Persis Solo, Kodai Tanaka. Keputusan wasit ini memicu protes dari para pemain Persib, namun wasit tetap pada keputusannya.
Kejadian ini memaksa Pelatih Bojan Hodak segera melakukan penyesuaian taktik. Ia segera menginstruksikan pemainnya untuk lebih kompak, mengubah formasi dari skema awal 4-2-3-1 menjadi 4-4-1 yang lebih defensif saat tidak menguasai bola, namun tetap mengandalkan serangan balik cepat. Skor 1-0 untuk keunggulan tuan rumah bertahan hingga jeda turun minum.
Uilliam Barros Mengukuhkan Kemenangan Persib Bandung Melalui Efektivitas Serangan
Walaupun kekurangan satu pemain di lini tengah, Persib Bandung justru tidak mengurangi efektivitas serangan mereka. Skuat Pangeran Biru menunjukkan kedewasaan dan soliditas mental yang tinggi. Mereka membuktikan kualitas kedalaman skuat yang mereka miliki. Persib tampil sangat efisien dan kolektif di lapangan, menjaga jarak antar lini agar lawan tidak mudah menembus pertahanan mereka. Meskipun sempat ada gol Ramon Tanque yang wasit anulir karena dugaan offside atau pelanggaran sebelumnya, Persib akhirnya berhasil menggandakan keunggulan melalui skema yang terencana.
Umpan terobosan Beckham yang membelah pertahanan Persis menunjukkan visi bermain yang luar biasa, sementara penyelesaian akhir Barros yang tenang memastikan bola bersarang di gawang M Riyandi. Dengan demikian, Persib Bandung memperlebar jarak menjadi 2-0.
Persis Solo Gagal Memanfaatkan Keunggulan Jumlah Pemain
Persis Solo, di bawah arahan pelatih Peter de Roo, terlihat kesulitan memanfaatkan keunggulan jumlah pemain. Mereka mencoba meningkatkan intensitas serangan dan menguasai bola, tetapi rapatnya lini pertahanan Persib membuat setiap serangan Laskar Sambernyawa mudah dipatahkan. Selain itu, lini pertahanan Persib, yang dikomandoi oleh duo asing Patricio Matricardi dan Federico Barba, bermain sangat disiplin dan solid. Mereka berhasil menahan gempuran Sporadis Persis Solo.
Namun, Teja Paku Alam, kiper Persib, bereaksi cepat dan menggagalkan peluang emas tersebut. Akan tetapi, upaya keras Persis hingga menit-menit akhir tidak membuahkan hasil. Strategi Bojan Hodak untuk bermain bertahan rapat dan mengandalkan serangan balik terbukti sangat efektif dalam mengamankan keunggulan mereka. Para pemain Persib menunjukkan kedisiplinan taktis yang mengesankan.
Dampak Klasemen: Persib Tembus Lima Besar, Persis Terbenam
Persib Bandung mempertahankan keunggulan 2-0 hingga wasit meniup peluit panjang. Misalnya, kerja keras seluruh tim terlihat dari intensitas bertahan yang mereka tunjukkan di sisa pertandingan. Hasil ini sangat signifikan. Kemenangan ini membawa Pangeran Biru melesat naik ke peringkat ke-5 klasemen sementara BRI Super League, dengan total koleksi 16 poin, menunjukkan ambisi kuat mereka untuk bersaing di papan atas.
Di sisi lain, kekalahan ini semakin membenamkan Persis Solo di dasar klasemen. Tim tamu harus puas tertahan di peringkat ke-17 dengan raihan lima poin, menempatkan mereka di zona degradasi yang berbahaya. Pelatih Peter de Roo kini menghadapi tekanan besar untuk segera menemukan solusi atas performa tim yang kurang memuaskan, terutama dalam memanfaatkan keuntungan situasi di lapangan.
BACA JUGA : Protes Marotta Penalti Napoli: Analisis Kontroversi Keputusan Wasit yang Mengubah Keseimbangan Pertandingan
Susunan Pemain Kunci:
Persib Bandung (4-2-3-1): Teja Paku Alam; Eliano Reijnders, Federico Barba, Patricio Matricardi, Kakang Rudianto; Marc Klok, Luciano Guaycochea; Saddil Ramdani, Beckham Putra, Uilliam Barros; Ramon Tanque. Pelatih: Bojan Hodak.
Persis Solo (4-3-3): M Riyandi; Giovani Numberi, Jordy Tutuarima, Xandro Schenk, Eky Taufik; Adriano Castanheira, Zanadin Fariz, Sutanto Tan; Sho Yamamoto, Kodai Tanaka, Gervane Kastaneer. Pelatih: Peter de Roo.
