0
0
mu88bz.com -Surabaya, 19 Oktober 2025 – Tim Persija Jakarta berhasil mencuri tiga poin krusial dalam lawatan tandang yang dikenal paling sulit di musim ini. Mereka melawan rival klasik Persebaya Surabaya, dan Macan Kemayoran sukses membungkam tuan rumah dengan skor telak 3-1 dalam lanjutan BRI Liga 1 2025 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Sabtu (18/10/2025) malam. Hasil signifikan ini tidak hanya mengakhiri tren negatif tanpa kemenangan di tiga laga terakhir, tetapi juga menjadi penanda kebangkitan Persija di kancah persaingan papan atas.
Strategi Mauricio Souza dan Keunggulan Cepat Persija
BACA JUGA ; Dominasi Bayern di Der Klassiker: Roten Tetap Sempurna di Puncak Bundesliga
Pertandingan berjuluk El Clasico Indonesia ini dimulai dengan intensitas tinggi; gemuruh puluhan ribu suporter Bonek Mania menghiasi stadion. Meskipun demikian, Macan Kemayoran, di bawah arahan pelatih Mauricio Souza, tampil disiplin dan menerapkan strategi serangan balik yang sangat efisien. Mereka memecah kebuntuan pada menit ke-21 melalui Dony Tri Pamungkas. Gol tersebut berawal saat Fabio Silva mengirimkan umpan panjang terukur dari sayap kanan.
Pemain muda Dony Tri Pamungkas menyambut bola itu dan menuntaskannya dengan dingin, menembus gawang Persebaya yang Ernando Ari jaga. Gol cepat ini memberikan ketenangan yang Persija butuhkan. Mauricio Souza dalam konferensi pers pasca-pertandingan mengungkapkan apresiasinya. “Sejak awal kami sudah mencari gol dan berhasil unggul lebih dulu. Itu membuat tim lebih tenang,” kata Souza. Ia menilai timnya bermain efisien dan mempertahankan organisasi pertahanan dengan sangat baik.
Memasuki masa injury time babak pertama, Persija menggandakan keunggulan. Bek sentral, Jordi Amat, mencetak gol perdananya musim ini. Jordi Amat memanfaatkan bola sundulan dari Gustavo Franca di situasi set-piece. Dengan demikian, Persija Jakarta menutup babak pertama dengan keunggulan nyaman 2-0, membuat ribuan pendukung tuan rumah terdiam.
Kontroversi Gol dan Keberanian Persebaya Meredam Macan Kemayoran
BACA JUGA : Banjir Gol di Paris: PSG Tertinggal Dua Gol, Laga Kontra Strasbourg Tuntas Imbang 3-3
Memulai babak kedua, Persebaya Surabaya melakukan perubahan taktis dan meningkatkan intensitas serangan secara drastis, berusaha memanfaatkan tekanan dari suporter. Mereka sempat mencetak gol balasan melalui Mihailo Perovic. Namun, wasit menganulir gol tersebut setelah meninjau Video Assistant Referee (VAR) di pinggir lapangan. Wasit tidak mengesahkan gol itu lantaran pelanggaran terjadi lebih dulu sebelum skema serangan dibangun.
Meskipun demikian, Persebaya tidak mengendurkan semangat juangnya. Pelatih Eduardo Perez terus mendorong anak asuhnya bermain ofensif, memanfaatkan pressing tinggi. Namun, pertahanan Persija yang Rizky Ridho pimpin bermain sangat solid. Ketenangan pemain belakang Macan Kemayoran membantu mereka menciptakan transisi balik yang berbahaya. Kualitas serangan balik ini terbukti efektif. Pada menit ke-73, Persija kembali menambah keunggulan menjadi 3-0 melalui eksekusi penalti oleh Allano Lima. Pelanggaran di kotak terlarang menyebabkan wasit memberikan penalti itu.
Gol ketiga ini praktis membuyarkan harapan Bonek menyamakan kedudukan. Namun, Persebaya akhirnya mencetak gol hiburan pada menit ke-77 melalui Leo Lelis. Bek asal Brasil itu menuntaskan kemelut di depan gawang Carlos Eduardo Soares Mota dengan tembakan mendatar yang akhirnya menipiskan skor menjadi 1-3.
Kemenangan Persija di GBT Mengubah Peta Klasemen dan Mental Tim
BACA JUGA : Duo Merah Putih di Final Denmark Open 2025: Ujian Jonatan dan Fajar/Fikri Rebut Gelar
Kemenangan Persija di GBT ini memiliki dampak signifikan pada posisi mereka di tabel klasemen sementara BRI Liga 1 2025/2026. Tambahan tiga poin berharga ini membawa Persija Jakarta merangkak naik ke posisi ketiga klasemen sementara dengan total 14 poin dari sembilan pertandingan. Kenaikan ini sangat penting karena Persija menyalip beberapa tim lain di papan atas.
Di sisi lain, kekalahan di kandang membuat Persebaya Surabaya tertahan di papan tengah, tidak beranjak dari posisi ketujuh dengan koleksi 10 poin. Pelatih Persebaya, Eduardo Perez, mengakui bahwa timnya kalah akibat detail kecil dan kurangnya efektivitas dalam penyelesaian akhir. Souza menjelaskan, “Kami tahu Persebaya tim yang hebat, tapi hari ini kami pantas meraih kemenangan.” Ia menambahkan bahwa perbaikan organisasi pertahanan menjadi kunci sukses mereka setelah jeda internasional.
Selain faktor teknis, kemenangan ini juga mematahkan dominasi Bonek dalam rekor pertemuan kedua tim. Sebelumnya, Persebaya dikenal memiliki catatan yang lebih unggul saat bersua Persija. Namun, kali ini, Macan Kemayoran membuktikan bahwa strategi dan mental yang tepat dapat membalikkan sejarah. Kemenangan ini menunjukkan Persija sebagai salah satu penantang serius gelar juara musim ini. Dukungan suporter Jakmania yang hadir, meskipun minoritas, juga diakui pelatih Souza memberikan energi positif bagi tim.
Pertandingan berikutnya akan menguji konsistensi Persija untuk membuktikan bahwa kebangkitan ini bukan hanya sesaat. Sementara itu, Persebaya harus segera mengevaluasi lini pertahanan dan efektivitas serangan mereka demi kembali ke jalur kemenangan.
