0
0
Mu88bz.com – 16 Oktober 2025 – Dalam pantheon sepak bola modern, hanya ada segelintir nama. Nama-nama itu mampu melampaui status mereka sebagai atlet dan menjelma menjadi ikon budaya global. David Beckham adalah salah satunya. Mantan bintang sepak bola Inggris ini dikenang karena banyak hal. Faktanya, ia tidak hanya terkenal karena tendangan bebas melengkungnya yang magis atau prestasinya bersama Manchester United. Ia juga dikenal sebagai trendsetter mode dan pebisnis ulung. Selain itu, ia adalah seorang aktivis kemanusiaan yang berdedikasi. Artikel ini akan menyajikan biografi David Beckham secara mendalam, menelusuri perjalanannya dari seorang bocah di London hingga menjadi salah satu figur paling berpengaruh di dunia.
Awal Mula Sang Ikon: Mimpi Seorang Bocah dari London
David Robert Joseph Beckham lahir pada 2 Mei 1975 di Leytonstone, London. Ia tumbuh dalam keluarga pendukung fanatik Manchester United. Kecintaannya pada sepak bola sudah mendarah daging sejak usia dini. Ayahnya sering mengajaknya menempuh perjalanan jauh dari London ke Stadion Old Trafford. Sejak kecil, ketika para guru menanyakan cita-citanya, jawabannya selalu sama. “Saya selalu berkata ingin menjadi pesepak bola,” kenang Beckham.
Bakatnya yang luar biasa mulai terlihat saat ia berusia 11 tahun. Ia berhasil memenangkan sebuah kompetisi keterampilan. Sekolah sepak bola milik legenda Inggris, Sir Bobby Charlton, menggelar kompetisi itu. Kemenangan itu memberinya hadiah berupa sesi latihan di Barcelona. Namun, hatinya sudah tertambat pada Manchester United. Setelah sempat menimba ilmu di tim muda Tottenham Hotspur, ia akhirnya menandatangani kontrak sebagai pemain magang dengan United pada 8 Juli 1991.
Generasi Emas ‘Class of ’92’ dan Gol Ikonik
Di Manchester United, Beckham menjadi bagian dari generasi emas pemain muda. Kelak, orang-orang mengenalnya sebagai “Class of ’92”. Bersama Ryan Giggs, Paul Scholes, serta kakak beradik Neville, ia membantu tim muda United menjuarai Youth FA Cup. Bakatnya yang menonjol membuatnya cepat menembus tim utama. Ia melakukan debutnya pada September 1992. Kemudian, ia menandatangani kontrak profesional pertamanya pada Januari 1993.
Setelah sempat dipinjamkan ke Preston North End untuk menambah jam terbang, Beckham kembali ke Old Trafford. Manajer legendaris, Sir Alex Ferguson, mulai memberikan kepercayaan penuh kepada para “Fergie’s Fledglings”. Beckham pun menemukan posisi idealnya sebagai gelandang kanan. Momen yang melambungkan namanya terjadi pada laga pembuka musim 1996-1997. Melawan Wimbledon, ia melihat kiper lawan berdiri terlalu jauh dari gawang. Lalu, dari garis tengah lapangan, ia melepaskan sebuah tendangan lob spektakuler yang meluncur mulus ke dalam gawang.
Puncak Karier David Beckham: Musim Treble Winner yang Legendaris
Musim 1998-1999 akan selamanya terukir dalam sejarah. Musim ini menjadi puncak kejayaan Manchester United dan juga dalam biografi David Beckham. Ia menjadi pilar utama dari skuad yang berhasil meraih treble winner. Mereka menjuarai Premier League, Piala FA, dan Liga Champions UEFA dalam satu musim. Di laga penentuan Premier League melawan Tottenham, Beckham mencetak gol penyeimbang krusial.
Selanjutnya, di final Liga Champions melawan Bayern Muenchen, keajaiban sesungguhnya terjadi. Tertinggal 0-1 hingga menit ke-90, United membalikkan keadaan secara dramatis. Dua gol yang dicetak oleh Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer semuanya berawal dari umpan tendangan sudut presisi David Beckham. Dua assist di momen paling krusial itu menunjukkan mental juaranya. Penampilan gemilangnya sepanjang musim membuatnya finis sebagai runner-up dalam ajang Ballon d’Or 1999.
Perseteruan dengan Ferguson dan Era Galácticos di Real Madrid
Hubungan Beckham dengan Sir Alex Ferguson mulai merenggang di awal tahun 2000-an. Status selebritasnya yang meroket setelah menikah dengan Victoria Adams menjadi salah satu pemicunya. Ferguson merasa gaya hidup glamor Beckham mulai mengganggu fokusnya. Puncak keretakan hubungan mereka terjadi pada Februari 2003 di ruang ganti. Setelah kekalahan dari Arsenal, Ferguson yang marah menendang sebuah sepatu bola. Sepatu itu secara tidak sengaja mengenai pelipis Beckham.
Insiden “sepatu terbang” ini menjadi akhir dari era Beckham di Manchester. Pada musim panas 2003, United menjualnya ke Real Madrid dengan banderol 37 juta euro. Ia bergabung dengan skuad bertabur bintang yang dijuluki “Los Galácticos”. Ia memilih nomor punggung 23 dan berhasil memenangkan gelar La Liga di musim terakhirnya yang penuh drama.
Misi di Amerika, Petualangan di Eropa, dan Akhir Karier
Pada tahun 2007, Beckham membuat langkah yang mengejutkan. Ia pindah ke Amerika Serikat untuk bergabung dengan LA Galaxy. Keputusan ini lebih dari sekadar transfer sepak bola. Ini adalah sebuah misi untuk mempopulerkan Major League Soccer (MLS) ke panggung dunia. Meskipun awalnya diganggu cedera, ia berhasil membawa Galaxy menjuarai MLS Cup sebanyak dua kali.
Di sela-sela musim MLS, ia sempat menjalani dua periode pinjaman yang sukses di AC Milan. Tujuannya untuk menjaga kebugarannya demi Timnas Inggris. Pada akhirnya, ia menutup karier bermainnya yang gemilang dengan satu musim di Paris Saint-Germain (PSG). Di sana, ia menyumbangkan seluruh gajinya untuk amal anak-anak.
Di Luar Lapangan: Aktivis UNICEF, Pebisnis, dan Ikon Global
Pensiun dari sepak bola tidak mengakhiri pengaruh David Beckham. Justru, babak baru dalam hidupnya dimulai. Ia semakin mendedikasikan dirinya pada pekerjaan kemanusiaan sebagai Duta UNICEF. Ia aktif berkampanye untuk hak-hak anak di seluruh dunia.
Di dunia bisnis, ia membuktikan kecerdasannya. Ia menjadi salah satu pemilik klub MLS, Inter Miami CF. Ia juga berhasil membawa Lionel Messi ke liga tersebut. Kisah dalam biografi David Beckham adalah tentang transformasi. Dari seorang pesepakbola berbakat menjadi seorang duta global, pebisnis visioner, dan filantropis yang dihormati.
